
Belajarlah dari Ali bagaimana berperang
tanpa melibatkan ego sedikitpun didalamnya
singa Allah tidak melakukan apapun
yang tidak bergerak bangun dari pusatnya
yang berada jauh di dalm.
Pernah dalam suatu pertempuran
Ali berhasil menhatuhkan sesorang pahlawan terbaik
lalu Aku menarik pedangnya
Sang pahlawan yang tak berdaya
di atas permukaan tanah
wajah Ali diludahi,
Ali menjatuhkan pedangnya
lalu membuntunya di bawah kakinya.
“mengapa engkau tidak membunuhku?”
“mengapa sinar terang berbalik kembali ke dalam kebutnya?
berbicaralah,
junjunganku,
agar jiwaku bergerak dalam diriku sebagai embrio”
Ali diam membisu,
lalu berbicara
“Aku adalah Singa Allah,
bukan Singa hawa nafsu
Allah lah Tuhanku
aku tidak merindukan
apapun selain Yang Maha Esa.
Ketika hembusan
angin reaksi peribadi muncul
aku tidak terseret
dalam gerakannya,
aku banyak hembusan
angin yang penuh diliputi
amarah,
nafsu
dan hasrat.
Tiupan angin tersebut
menerbangkan sampah kotoran,
berhamburan
ke sana
ke mari
namun
gunung kukuh di alam sejati
tak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
Sekarang
tidak ada yang tersisa
selain sifat-sifat Allah.
Datang dan masuklah
ke dalam diriku
melalui jendela
terbuka itu.
Kelancanganmu
jauh lebih baik
daripada
bentuk perhormatan apapun
kerana saat ini
aku adalah engkau
engkau adalah aku.
Aku
memberikan hati yang terbuka
sebagaimana
Allah
memberilan rahmat dan barkatNya
racun air ludahmu
telah mengubah
menjadi madu persahabatan”

Tiada ulasan:
Catat Ulasan