Ada beberapa sikap yang membuktikan bahwa sahabat Abu Bakar Ash-Shiddieq ra. amat cinta pada Allah;
a. Abu Bakar Ash-Shiddieq ra. menginfakkan harta di jalan Allah sebanyak 3 kali dan tidak meninggalkan sedikitpun harta untuknya. Karena sikapnya ini, turunlah ayat suci Al-Qur’an.
b. Beliau ra. mengislamkan tujuh orang sahabat besar. Diantara mereka Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra., Amru bin Al-Ash ra., Thalhah bin Ubaidillah ra. dan Abdurrahman bin Auf ra.
Coba bayangkan berapa banyak ganjaran pahala yang diterima oleh Abu Bakar hingga hari kiamat, karena ke-islaman Amru bin Al-Ash ra. dan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra.. Mengapa demikian? Karena Amr bin Al-Ash merupakan penakluk Mesir dan Abu Ubaidah merupakan penakluk Syam. Semua rakyat Mesir dan Syam yang telah memeluk Islam hingga kini, bermula dari dakwahnya Abu Bakar kepada kedua orang sahabat ini. Semua ganjaran kebaikan yang dilakukan rakyat Mesir dan Syam juga akan diterima oleh Abu Bakar Ash-Shiddieq ra.. Oleh karenanya, adalah wajar bila Rasulullah Saw bersabda, “Seandainya keimanan Abu Bakar berada di salah satu daun timbangan dan keimanan umat ini di satu sisinya lagi, maka daun timbangan Abu Bakar-lah yang lebih berat.”
c. Abu Bakar ra. amat senang sekali dapat menemani Rasulullah berhijrah ke Madinah. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an Al-Karim. Rasulullah diminta untuk menunggu sejenak, sebelum masuk ke gua. Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memeriksa keadaan di dalam gua. Beliau takut kalau-kalau di dalam gua itu terdapat ular dan kalajengking yang dapat menggigit dan mematuk Rasulullah Saw. Abu Bakar memasukkan tangannya ke sela-sela rongga yang terdapat di dalam gua, tanpa memikirkan keselamatan dirinya. Bisa dibayangkan, bagaimana jadinya di saat sedang memasukkan tangan ke sela-sela rongga tersebut, terdapat ular atau kalajengking. Tentu, tangannya itu akan dipatuk oleh ular dan kalajengking. Hal ini terus dilakukan olehnya, hingga beliau merasa yakin kondisi gua aman. Tapi ternyata tidak sampai disitu, Abu Bakar menyobek bajunya hingga menjadi beberapa potong kain dan kain itu digunakan untuk menutup rongga-rongga yang ada di sana. Baru setelah itu beliau memanggil Rasulullah Saw untuk masuk ke dalam gua.
Di dalam gua, Rasulullah tidur di atas paha Abu Bakar ra.. Tiba-tiba datang seekor kalajengking dan menggigit Abu Bakar. Beliau merasakan sakit yang teramat sangat, sampai-sampai air matanya jatuh di atas Rasulullah. Abu Bakar tidak berteriak kesakitan, tidak mengaduh dan tidak menggerakkan kakinya sedikitpun (karena sakit). Ini dia lakukan agar tidur Rasulullah tidak terganggu. Rasulullah Saw bangun karena air mata Abu Bakar yang menetes padanya.
Inilah pengorbanan dan rasa cinta yang sejati dari seorang pria, demi cintanya pada Allah dan Rasul-Nya. (diterjemahkan dari buku Allah Kaifa Nuhibbuhu? Limâdza nuhibbuhu? Hal nuhibbuhu haqqan?, karya Muhammad Ahmad Ghanayim)
Contoh di atas merupakan sebagian bukti kecintaan Abu Bakar kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan