Isnin, September 28, 2009
Renungan: Kalau tahu apa itu sakit.
Ibnu Abu Dunya menyebutkan dari Mas’ud RA berkata:
“Aku pernah duduk-duduk bersama Rasulullah SAW lalu beliau senyum.
Kami bertanyaL
“Wahai Rasulullah, kenapa engkau senyum ?
Beliau menjawab;
“Kerana hairan terhadap keluh kesah seorang mukmin kerang sakit yang dideritanya, Jika ia mengetahui aoa yang ada dalam sakit, maka ia lebih suka sakit hingga ia bertemu dengan Allah”
Belau tersenyum untuk kedua kalinya dan menghadapkan wajahnya ke langit.
Kami bertanya:
“Wahai Rasulullah, kenapa engkau tersenyum dan menghadapkan kepala ke langit?”
Beliau menjawab;
“kerana hairan kepada dua Malaikat tang turun dari langit yang mencari hamba Mukmin salat di mushallanya, namun keduanya tidak mendapatnya kemudian keduanya naik kepada Allah dan berkata:
“Wahai Ruhaku, hambaMu si Fulan yang beriman, kami tulis untuknya alam perbuatannya ini dan itu pada sehari semalam kemudian kami mendapatinya tertahan ditaliMu kemudian kami tidak menulis sesuatu pun dari alam perbuatannya”
Allah berfirman:
“Tulislah untuk hambau amat perbuatannya yang dikerjakannya pada hari dan malamnua dan jangan kalian mengurangi sedikit pun daripadanya. Adalah urusanKu pahala apa yang Aku menahannya dan baginya pahala atas apa yang dikerjakannya”
Dipetik buku Ibnu Qayyim Al-Jayziyah [ sabar perisai seorang Mukmin ]
“Aku pernah duduk-duduk bersama Rasulullah SAW lalu beliau senyum.
Kami bertanyaL
“Wahai Rasulullah, kenapa engkau senyum ?
Beliau menjawab;
“Kerana hairan terhadap keluh kesah seorang mukmin kerang sakit yang dideritanya, Jika ia mengetahui aoa yang ada dalam sakit, maka ia lebih suka sakit hingga ia bertemu dengan Allah”
Belau tersenyum untuk kedua kalinya dan menghadapkan wajahnya ke langit.
Kami bertanya:
“Wahai Rasulullah, kenapa engkau tersenyum dan menghadapkan kepala ke langit?”
Beliau menjawab;
“kerana hairan kepada dua Malaikat tang turun dari langit yang mencari hamba Mukmin salat di mushallanya, namun keduanya tidak mendapatnya kemudian keduanya naik kepada Allah dan berkata:
“Wahai Ruhaku, hambaMu si Fulan yang beriman, kami tulis untuknya alam perbuatannya ini dan itu pada sehari semalam kemudian kami mendapatinya tertahan ditaliMu kemudian kami tidak menulis sesuatu pun dari alam perbuatannya”
Allah berfirman:
“Tulislah untuk hambau amat perbuatannya yang dikerjakannya pada hari dan malamnua dan jangan kalian mengurangi sedikit pun daripadanya. Adalah urusanKu pahala apa yang Aku menahannya dan baginya pahala atas apa yang dikerjakannya”
Dipetik buku Ibnu Qayyim Al-Jayziyah [ sabar perisai seorang Mukmin ]
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan